Selasa, Maret 24, 2009

KETELADANAN PEMIMPIN

Pemimpin adalah simbol atau lambang suatu bangsa, cermin bangsa tergantung pada pemimpin, karena pemimpinlah yang mengelola pemerintahan, dalam urusan ummat baik yang bersifat keduniaan maupun perkara akhirat, untuk mengantarkan ummat menuju masyarakat yang diridhai Allah. Ridha terhadap Allah adalah sangat tergantung pada keteladanan pemimpin. Dalam Al Qur`an Allah SWT meletakkan dasar keteladanan Rasulullah sebagai pemimpin ummat, dan asas kepemimpinan yang diwariskan pada ummat sebagaimana dalam firmanNya :

لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.( Attaubah : 128)

Wahai para pemimpin ummat renungkanlah ayat tersebut diatas, Allah SWT, memberitakan kepada ummat ini tentang dasar dasar keteladanan kepemimpinan Rasulullah dalam Al Qur`an, supaya menjadi sebuah warisan keteladanan dalam menjelangkan roda kepemimpinan ummat, melalaui tiga asas :

1. Rasa Berat olehnya atas Penderitaan Rakyatnya.
Asas pertama keteladanan seorang pemimpin terhadap rakyatnya adalah rasa berat yang dipikul sebagai beban atas penderitaan rakyat, Sifat dasar ini yang diperaktekkan oleh rasulullah SAW, sebagai pemimpin yang patut diteladani, dalam sebuah atsar, bahwa Rasulullah SAW tidak mau merasakan kenyang sebelum rakyatnya kenyang, tidak akan mencapai tingkat kesejahteraan sebelum mensejahterakan rakyatnya, sampai kepada rumahnya tidak lebih baik dari rumah rakyatnya, Kalaulah keteladanan ini disikapi oleh pemimpin kita hari ini, tidaklah mungkin lahir penghinaan melalui BLT seratus ribu perbulan disaan yang sama pemimpin dengan rakusnya tidak puas dengan seratus juta perbulan, para pejabat kontrak rumah jabatan sepuluh juta minimal perbulan disamping rumah kontrakan rakyat yang memilihnya satu juta pertahun, Manakah perasaan berat pemimpin atas derita rakyatnya ?

2. Sangat Menginginkan Keimanan dan Keselamatn Rakyatnya.
Asas kedua dari keteladanan seorang pemimpin terhadap rakyatnya adalah keinginan yang keras untuk mengantarkan rakyat menjadi manusia yang beriman dan selamat, Maka pemimpin teladan memikul tanggung jawab besar untuk mewujudkan masyarakat ayang beriman, melalui usaha ta`lim lewat kajian ayat ayat Allah, dan berusaha semaksimal mungkin menyelamatakan rakyatnya melalui pembersihan jiwa dan lingkungan dari kekufuran, kepaikan ,kemunafikan dan kemasiatan, Atau melakukan usaha pembebasan masyarakat dari kesesatan melalui tuntunan Al Qur`an dan sunnah Rasul, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al Imaran : 164 :

لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata ( Al `imaran; 164)

Yang menjadi pertanyaan, sudahkah pera pemimpin memberikan contoh teladan terhadap rakyatnya sebagaimana dalam ayat tersebut, bahwa keinginan yang sungguh sunguh mewjudkan masyarakat yang beriman melalui kajian ayat ayat Allah atauakah sebalikanya jika ada masyarakat yang tekun melakukan kajian tentang ayat ayat Allah justru difitnah : TERORIS, ALIRAN BARU DAN SEMUA BENTUK TEKANAN. Sudahkah pemimpin kita hari memberi keteladan pada rakyat dengan usaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan rakyatnya dengan gerakan pensucian jiwa dan lingkungan melalui pendidikan Al Qur`an dan hikmah (sunnah)? Sudahkah kita saksikan pemimpin hari ini yang mempersiapkan pasilitas kehancuran rakyatnya melalui legalitas minuman keras, kafe kafe, tempat perjudian, wanita tuna susila, bahkan hotel hotel berbintang tempat mangkalnya para pejabat menjadi cerita miring dalam pandangan masyarakat umum, Mana keteladananmu wahai para pemimpin dan pejabat publik.

3. Amat Balas Kasihan dan Penyayang Terhadap orang Mu'min.
Asas ketiga keteladanan pemimpin ini sebagaimana do'a yang dilantungkan Rasulullah SAW : ا لـلــهـم لا تـسـلـط عـلـيـنـا مـن لا يـخـا فـك ولا يـرحـمـنـا Ya Allah janganlah berikan pada kami pemimpin yang tidak takut padamu dan tidak menyayangi kami. Ini do`a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, disaat dia tampil sebagai pemimpin teladan, yang sangat menghkawatirkan dirinya jika tidak menyayangi orang orang yang beriman. Dalam Al Qur`an juga disyaratkan oleh Allah SWT sebagaimana adalam firmanNya;

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya........ ( Al Fath : 29 )

Dari hadits dan ayat tersebut diatas bahwa rasa kasih sayang seorang pemimpin yang patut diteladani memliki dua syarat.

A. Rasa Takut yang Mendalam pada Allah SWT.
Kasih sayang terhadap orang mu`min tidak dapat sempurna dilakukan oleh pemimpin ummat kalau rasa takutnya pada Allah SWT, sangat rendah, apatah lagi takutnya pada atasan melampaui ambang batas terlebih lagi jikalau pemimpin negeri ini lebih takut pada Bush ( Amerika ).

B. Keras Terhadap Kekufuran.
Keras dan tegas terhadap kekufuran merupakan syarat mutlak yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin teladan, karena sangat tidak mungkin kasih sayang terhadap orang mu`min kalau tidak ada garis pemisah dengan kafir, dengan kata lain tidak akan ada kasih sayang seorang pemimpin pada orang mu`min selama dia berkasih sayang pada orang kafir, bahkan orang mu`min jadi korban fitnah, seperti yang dirasakan sekarang ini. Kini rakyat menanti keteladan pemimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar