Minggu, Maret 29, 2009

PEROSES LAHIRNYA PEMIMPIN

Islam agama samawiyah yang diturunkan oleh Yang Maha Suci, dan yang menerima hanya yang suci pula. Karena itu pula tidak ada yang suci kecuali melalui peroses yang suci, salah satu diantara perkara yang sangat penting dalam Islam adalah pemimpin. Dalam Al Qur'an, oleh Allah SWT mengisahkan tentang sejarah lahirnya pemimpin yang melalui peroses yang suci dan selamat dari pemimpin yang melalui peroses yang kotor nan jahat. Peroses alami manusia dari lahir, pembentukan peribadi dengan cara yang suci, seperti yang difirmankan oleh Allah SWT :

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. ( QS Ar Rum : 30 )

Kisah dalam Al Aqur'an tentang lahirnya pemimpin ummat yang membawa risalah tauhid bukan datang dengan tiba-tiba, tetapi melalui proses, seperti kisah para nabi, sebelum menjadi nabi, mereka terperoses lewat kehidupan sehari-hari dengan melakoni dua pekerjaan berat yaitu :
1. Para Nabi sebelum menjadi nabi pernah menjadi pengembala.
2. Para Nabi sebelum menjadi nabi pernah jadi pedagang,

1. Sebagai pengembala kambing, pekerjaan ini merupakan peroses lahirnya pemimpin ummat, karena kambing adalah binatang ternak yang paling susah diatur, bermakna bahwa, menjadi tukang gembala kambing dibutuhkan kesabaran. Gembala kambing adalah pekerjaan yang mulia, karena pekerjaan ini merupakan : (a) pekerjaan para nabi, (b) pekerjaaan ini memproses kepribadian muslim sejati, menjadi sabar, (c) pekerjaan ini adalah pekerjaan yang memproses lahirnya pemimpin, karena menjadi pemimpin dibutuhkan kesabaran dan keyakinan terhadap ayat ayat Allah SWT. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Al Qur'an :
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

Artinya : Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.( As Sajadah; 24 )

Menghadapkan wajah pada agama yang lurus (bertauhid) yang benar, merupakan kunci kesuksesan mancapai kesabaran dalam menjalankan tugas suci, sebagai fitrah kemanusiaan, sukses mengatur kambing, dengan menggiring kepadang rumput, memberikan minum, memasukkan kandang dibutuhkan, dibutuhkan kepribadian khusus yang disebut SABAR. Sabar ini pula yang mengantarkan seseorang dapat manjadi pelayan (Pemimpin ) yang baik terhadap rakyatnya. Kalau kambing digiring kepadang rumput dan masuk kandang dengan baik, maka pemimpin menggiring rakyatnya masuk dalam petunjuk Allah, baik dalam bentuk perintah yang wajib diataati, maupun larangan yang wajib untuk ditinggalkan.

Menghadapkan wajah pada agama yang lurus sebagai fitrah, atau asal kejadian manusia yang dilahirkan dalam keadaan suci, memproses lahirnya pemimpin yang menghargai hak asasi manusia, sebagai realisasi keyakinannya terhadap ayat Allah SWT. Bahagian dari peroses awal lahirnya pemimpin adalah peroses keyakinan tarhadap Allah SWT sebagai pendidikan ketauhidan. Dalam Hadits Rasulullah tentang fitrah manusia sebagai berikut : Setiap manusia lahir dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanya yang memperosesnya menjadi YAHUDI, ATAU NASHARA, ATAU MAJUZI.

2. Pedagang adalah pekerjaan tua didunia ini, dan para pemimpin ummat sebelum menjadi nabi pernah jadi pedagang, apa rahasia perdagangan ?. Dagang adalah pekerjaan yang paling berat untuk berlaku jujur, itulah sebabnya para nabi sebelum menjadi nabi atau pemimpin ummat diproses kejujurannya melalui pernaiagaan. Pelajaran yang paling berharga yang dikisahkan oleh Allah lewat proses kejujuran tersebut adalah, ketika menjadi pemimpin ummat berhenti menjadi pedagang, itulah sebabnya Umar bin Khattab sebelum jadi khalifah menjadi pedagang, dan ketika menjadi khalifah berhenti jadi pedagang. Dagang adalah pekerjaan yang dapat mengantarkan menjadi yakin akan ayat ayat Allah, sehingga lahir kepribadian yang sempurna dan takut terhadap azab dan hukuman Allah, dan terhindar dari pedagang yang culas, merugikan timbangan dan takaran, pantang bohong, dagang lambang kekuasaan terhadap benda mati yang gampang diatur, tapi berintraksi dengan manusia lain dalam aturan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan. Itulah yang disebut kejujuran dan kebenaran.

Proses tersebut merupakan fitrah yang wajib dilewati oleh setiap manusia, sehingga ketika menjadi pemimpin bukan lagi mengurus BENDA MATI, TAPI YANG DIURUS ADALAH BENDA HIDUP. Kalau Terhadap benda mati yang tidak punya akal saja bisa berbuat benar dan jujur apatah lagi dalam mengurus benda hidup yang mempunyai akal, benda mati yang diurus tidak mendengar tidak tahu suara azan, tapi ditinggalkannya benda mati tersebut untuk memenuhi panggilan azan, walaupun benda itu, tidak mengerti tentang panggilan tersebut, bagaimana kalau rakyat yang diurus yang dapat melihat orang yang azan, mendengar, atau yang melakukan azan tersebut. Itulah fitrah yang memperoses menjadi orang jujur. Tidak sedikit pemimpin hari ini padagang sebelum memimpin, memperbesar perdagangannya ketika menjadi pemimpin, Yang hebat lagi tidak tahu dagang ketika rakyat biasa, tiba gilirannya menjadi pemimpin justru ahli dagang, bukan hanya benda mati yang diperdagangkan, tapi juga RAKYAT SEBAGAI BENDA HIDUP YANG DIPERDAGANGKAN.

Pedagang yang sukses, membentuk keyakinan pada dirinya terhadap ayat ayat Allah, akan tampil sebagai pemimpin yang jujur pada rakyatnya, kepercayaan yang terbangun pada diri nabi sebelum menjadi nabi, mendapat amanah khusus menjalankan perdagangan Khadijah, dengan modal kejujuran dan kebenaran, maka ketika diutus oleh Allah menjadi pemimpin (Rasul) tidaklah berat baginya menjadi pemimpin yang jujur dan bertingkah laku yang benar, karena proses tersebut telah dilewti dengan sempurna.

Menjadi gembala kambing atau pedagang, bukanlah merupakan kunci mati untuk menjadi sabar dan jujur, sesungguhnya profesi apapun yang ditekuni ada satu kata kunci yaitu kalimat yang terdapat dalam surah As Sajadah tersebut : PEMIMPIN-PEMIMPIN YANG MEMBERI PETUNJUK DENGAN PERINTAH (URUSAN) KAMI. Bahwa yang dapat menjalankan tugas suci tersebut hanyalah mereka yang memperoses dirinya lewat proses yang suci, sehingga terpadu antara kesabaran dan keyakinan, dengan berbagai macam lapangan pekerjaan.Tidak ada seorang pemimpin yang mampu menggiring rakyatnya masuk kedalam petunjuk Allah, kecuali yang sabar dan yakin dengan ketetapan YANG MAHA RAJA. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda, yang artinya “ semua kalian adalah pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggung jawaban dari yang kalian pimpin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar