Rabu, Maret 25, 2009

MENCAMPAKKAN DIRI DALAM KEBINASAAN

Kebinasaan dalam penggunaan bahasa Al Qur`an adalah sebuah hukuman yang ditimpakan di dunia sebagai balasan atas pelanggaran terhadap aturan yang disyariatkan Allah SWT, Hukuman Allah berupa kebinasaan, dalam bahasa Al Qur`annya disebut : هـــلـك atau juga bermakna kehancuran.

Golongan siapakah yang mencapakkan diri kedalam kebinasaan ( ا لــتـهــلـكـة ) ? Kajian Al Qur`an secara terperinci, memberi keterangan yang sejelas jelasnya tentang keenderungan manusia untuk mencapakkan diri dalam kebinasaan sebagaaimana adalam firman AllAh SWT :

وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya : Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. ( Al Baqarah : 195 ).

Al Qur`an menerangkan tentang perintah membelanjakan harta hanya dijalan Allah, maka mafhum mukhalafahnya semua harta yang dibelanjakan diluar jalan Allah adalah mencapakkan diri dalam kebinasaan, betapa ancaman besar yang dihadapi dinegara yang penduduknya mayoritas orang Islam terancam kebinasaan dan kehancuran, ketika pengelola negeri ini menurunkan dana ratusan terilliun untuk mendanai dan menyukseskan pemilu dengan sistem demokrasi kafir. Ketika pengelola negeri ini mengucurkan dana yang cukup besar untuk natal dan tahun baru, atau dana untuk penghormatan pada atlet atlet berperestasi, disaat yang sama dana tersebut berfungsi ganda untuk menghalangi manusia dijalan Allah, bahkan dana dikucurkan untuk eksekusi mati orang yang berjuang dijalan Allah SWT. Atau secara peribadi mereka mencapakkan diri dalam kebinasaan, dengan sengaja bikin BALIHO untuk memperrkenalkan diri sepanjang jalan kiri kanan dengan biaya pasang yang tidak sedikit sekedar mencari jabatan, disaat yang sama masyarakat semakin jauh dari ridha Allah, sama seperti orang yang mempertontongkan diri berpaling dari Al Qur`an pada BALIHO dengan Al Qur`an yang terbuka dan pandangan kosong memandang gedung DPR Senayan Jakarta.

Dan dalam ayat tersebut diatas Allah SWT memerintahkan untuk berbuat baik ( وأ حــسـنــوا ). Karena hanya berbuat ihsan yang disukai oleh Allah SWT. Diluar perbuatan ihsan tersebut perbuatan yang mencapakkan diri dalam kebinasaan dan kehancuran, lalu apa yang dimaksud dengan berbuat IHSAN dalam ayat ayat ini ?. Menurut pendapat ABDURRAHMAN BIN ABDUL KARIM berbuat ihsan adalah sebagai berikut :

  1. أ لــخــوف مــن ا لـلــه ( Takut Hanya Pada Allah )

    Semua tingka laku dan perbuatan yang menambah rasa takut pada Allah itulah yang dimaksud dengan berbuat ihsan, bukan perbuataan orang takut tidak terpilih dan kehilangan jabatan, cobalah renungkan firman Allah SWT.

    إِنَّ اللّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَواْ وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ

    Artinya : Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa ( takut ) dan orang-orang yang berbuat kebaikan. ( An Nahl : 128 )

    إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءهُ فَلاَ تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

    Artinya :Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman. ( Al Imran : 175 )

  2. أ لــرجـا فـى ا لـلــه ( Mengharap Hanya Pada Allah )

    Pengharapan pada Allah, merupakan salah satu diantara cara berbuat ihsan dalam rangka menyelamatkan diri dari kebinasaan sebagai realisasi pendidikan ILMU TAUHID baik yang didapatkan diluar negeri seperti SAUDI ARABIA, MESIR YAMAN dll maupun dalan negeri seperti di LIPIA dll,

    وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ

    Artinya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. ( Al `Araaf : 56 )

    أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاء اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ

    Artinya : Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya ? … ( Az zumar : 9 )

  3. مـحـبــة ا لـلــه ( Cinta Allah )

    Salah satu perbuatan ihsan adalah mencintai Allah, tanpa dibatasi oleh situasi dan kondisi, dalam rangkan menjauhkan diri dari kebinasaan dan kehancuran, firman Allah SWT :

    وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبًّا لِّلّهِ

    Artinya : Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah, … ( Al Baqarah : 165 )

    Kata imam Syasuddin Ibnul Qayyim dalam kitab MADARIJUSSALIKIN Kecintaan pada Allah mewariskan : ketaatan, kepatuhan akan perintah Allah dan mengangkat derajat manusia ke martabat ihsan, sehingga melahirkan amal yang baik, ketika masuk kedalam pintu politik, meneriakkan keadilan, dan tidak memperjual belikan jabatan, serta jauh dari kemaksiatan dan pemborosan, sebagaimana jauh dari usaha yang tidak diridhai Allah SWT.

  4. الــتــوكـل عـلى ا لـلــه ( Tawakkal Pada Allah SWT )

    Tawakkal pada Allah merupakan perbuatan ihsan, yang menjauhkan diri dari kebinasaan dan kehancuran, karena Twakkal adalah penyerahan urusan sepenuhnya pada Allah melalui usaha yang benar disertai dengan do`a, sebagaimana dalah hadits riwayat Bukhari :

    مـا أ كـل أ حــد طـعـا مـا خــيـرا مـن أ ن يـأ كـل مـن عــمـل يـده - رواه ا لــبـخـاري

    Artinya : Tiada makanan yang dimakan seorang yang lebih baik dari hasil pekerjaannya sendiri, ( riwayat Bukhari ). Dan firman Allah dalam Al Qur`an :

    فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ

    Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah, … ( Al Jum`ah : 10 )

    Dalam seuah riwayat, Nabi adalah ia makan dari hasil pekerjaannya padahal dia seorang raja, beda dengan pejabat hari ini, masuk tidur di kantor dewan, habis bulan makan gaji subhat, apatah lagi jikalau pendapatan lebih banyak dari gaji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar